Tag: rekomendasi film

Rekomendasi Film Terbaik Sepanjang Masa dengan Rating Tinggi

1. The Godfather trilogy (1972, 1974, 1990)

Rilis pada tahun 1972, The Godfather telah masuk nominasi untuk beberapa kategori di ajang penghargaan Academy Award 11 kali. Di antaranya memenangkan kategori Best Picture, Best Adapted Play dan salah satu pemerannya, Marlon Brando meraih penghargaan Best Actor.

Rekomendasi film yang judi roulette online disutradarai Francis Ford Coppola ini bercerita tentang seorang bos mafia yang hendak mewariskan kekuasaannya pada anak laki-lakinya, namun sang anak enggan menerimanya. Mafia itu adalah Vito Corleone (Marlon Brando), pebisnis dan bos gembong narkoba yang memiliki karakter tradisional dan mencintai keluarganya. Film ini menjadi tolok ukur bagi kebanyakan film mafia Hollywood. sebuah karya legendaris dari novelis Mario Puzo berjudul sama, yang wajib ada di must watch-list kamu.

2. Silence of the Lamb (1991)

Diadaptasi dari novel berjudul sama, Silence of The Lamb menceritakan tentang kisah seorang agen FBI yang bekerja sama dengan pembunuh kanibal untuk menangkap pembunuh berantai. Karena kesuksesannya, film dengan rating 8,6 di IMDB ini, berhasil meraih 5 Piala Oscar dari 7 nominasi yang meliputi Best Picture, Best Director, Best Actor, Best Actress; hingga Best Adapted Screenplay.

3. Schindler’s List (1993)

Jika nilai 97% di Rotten Tomatoes patut menjadi acuan dan kamu penyuka film sejarah, maka rekomendasi film ini cocok untukmu. Schindler’s List terinspirasi dari kisah nyata pada Perang Dunia II. Film berdurasi 3 jam 17 menit ini menceritakan seorang pebisnis amatir Nazi, yang berusaha menyelamatkan ribuan orang Yahudi. Kisah mengharukan tentang penyelamatan kaum Yahudi dari holocaust berhasil membuat film ini diganjar 12 Academy Awards.

4. The Shawshank Redemption (1994)

Kita beranjak ke tahun 1994 ketika film The Shawshank Redemption ditayangkan. Jika kamu belum menontonnya, kamu melewatkan salah satu karya terbaik di dunia perfilman yang pernah dibuat. Film ini diadaptasi dari novel karya Stephen King.

Mengambil latar waktu 1940-an, The Shawshank Redemption bercerita soal Andy Dufresne (Tim Robbins) yang menjadi terdakwa kasus pembunuhan istrinya. Dia bersikeras tidak melakukan pembunuhan tersebut. Akibatnya dia harus mendapat hukuman 20 tahun penjara di rumah tahanan Shawshank State. Selanjutnya akan diceritakan bagaimana kehidupan Andy selama di penjara hingga misinya untuk kabur dari penjara.

5. Forrest Gump (1994)

Masih di tahun 1994, film Forrest Gump menjadi salah satu rekomendasi film terbaik sepanjang masa. Film yang mendapat rating 8,8 di IMDB ini, akan mengajarkanmu untuk tidak berhenti mengejar mimpi walaupun kamu memiliki keterbatasan. Kata kata “Run Forrest run” akan terus terngiang sepanjang film besutan sutradara Robert Zemeicks. Akting yang apik dari sang pemeran utama, Tom Hanks, serta cerita yang kaya akan nilai kehidupan, dijamin akan menghibur sekaligus memotivasimu.

Review The Medium, Film Horror Thailand Yang Popular

Review The Medium, Film Horror Thailand Yang Popular – Film horror asal Thailand dengan judul The Medium kini tengah populer di Indonesia, terbukti dengan ramainya antusias masyarakat Indonesia dalam menonton serta mereview film garapan sutradara Banjong Pisanthanakun yang juga merupakan sutradara dari film horror populer sepanjang masa yakni Pee Mak.

Pee Mak sendiri sebagai film horor, tetapi memiliki elemen humor yang diperankan oleh Mario Maurer. Dan film The Medium benar-benar jauh dari kesan-kesan humor alias disebutkan memiliki beberapa jumpscare yang dapat acungan jempol.

Sinopsis Film The Medium

The Medium adalah film ala dokumenter yang berfokus pada Situs Judi Slot Online Gampang Menang kehidupan Nim (Sawanee Utoomma) dan sekelilingnya. Nim dipercaya warga sekitaran sebagai media dari arwah Ba Yan yang sejauh ini jadi penjaga Isan, teritori di Thailand.

Persoal mulai menghangat saat Mink (Narilya Gulmongkolpech), sepupu Nim, mulai memperlihatkan pertanda yang dirasa Nim, dan kakaknya Noi (Sirani Yankittikan), saat akan dimasuki arwah Ba Yan.

Hal tersebut membuat team dokumenter ingin melihat langsung proses mistik yang disebutkan terjadi turun-temurun dalam keluarga Nim.

Sayang, Nim perlahan-lahan baru mengetahui fenomena dan pertanda yang dirasakan Ming bukan datang dari arwah Ba Yan.

The Medium memaparkan keadaan Nim dan anggota keluarganya, Noi, Mink, dan Manit (Yasaka Chaisorn) secara perlahan-lahan, betul-betul perlahan-lahan. Hal tersebut membuat mayoritas jalan cerita dari film memiliki durasi 130 menit ini jalan lamban.

Review Film The Medium

Satu perihal yang pantas disorot ialah Narilya Gulmongkolpech, aktor Mink, benar-benar keren jadi orang yang kerasukan banyak sekali arwah. Aktingnya benar-benar membekas di pemikiran bahkan juga sesudah keluar studio bioskop.

Banjong juga seolah makin mencapai gas menjelang akhir film. Ritus mistik dengan penuh mantra, sampai intimidasi penuh darah digulirkan betul-betul tiada henti sejak saat itu sampai akhir film.

Tetapi ketika bertepatan, narasi berasa tidak logis saat menimbang tindakan kamerawan team dokumenter dalam ambil gambar. Jika dipikirkan, ada beberapa episode di film ini yang sebenarnya berasa tidak mungkin ambil gambar pada keadaan seperti pada narasi, jika merujuk pada style dokumenter.

Pada dasarnya, The Medium sebagai film seram yang kelihatannya akan gampang dicicipi pemirsa di Indonesia. Background tempat dan ritus kepercayaan yang diperlihatkan seperti bisa diketemukan di sejumlah wilayah di Indonesia.

Tidak itu saja, The Medium menjadi satu diantara film yang pas untuk kembali lagi ke bioskop untuk dapat nikmati intimidasi dengan optimal.

Miracle In Cell No. 7, Film Inspiratif Dari Korea

Sebagian orang memilih untuk memnghabiskan waktu luangnya dengan menonton film. Saat ini tentunya sudah banyak pilihan genre film yang dapat dinikmati, salah satunya adalah film inspiratif yang tentunya dapat menginspirasi siapapun yang menontonnya.

 

Salah satu yang menarik untuk dibahas adalah Miracle in Cell No. 7 yang merupakan salah satu hasil karya industri sineas Negeri Gingseng yang seperti tidak ada habisnya dalam memproduksi karya-karya film inspiratif yang menarik serta menguras emosi & air mata penontonnya. Film besutan sutradara Lee Hwan-Kyung ini pertama kali rilis di awal Januari 2013 dan sampai saat ini sudah dibuat remakenya oleh berbagai negara seperti Filpina, Turki, India, dan juga Indonesia saking menyentuh dan inspiratifnya film ini.

Film yang dibintangi oleh salah satu aktris terkenal di Korea, Park Sinhye, ini menceritakan tentang kehadiran keajaiban di sel penjara no. 7 sesuai dengan judulnya. Dimana cerita ini memfokuskan kepada karakter Yong Goo yang mengidap penyakit cacat mental dituding melakukan kejahatan dan berakhir di penjara. Padahal sosok Yong Goo ini digambarkan sebagai pria yang memiliki hati baik dan sangat menyayangi anak perempuan satu-satunya yang saat itu baru berusia 6 tahun.

Film ini menarik karena mengusung alur maju-mundur yang tidak membuat penonton bingung, malah jadi memberikan gambaran yang lebih tepat untuk penonton dalam memahami isi keseluruhan cerita film ini. Film ini juga memberikan makna tersirat bahwa dimanapun kesalahan hukum masih tidak adil untuk orang-orang kurang mampu yang tidak memiliki kekuasaan, berbeda dengan orang yang memiliki kekuasaan lebih terkesan seenak-enaknya saja menggunakan kekuasaan yang dimiliki untuk menjatuhkan orang-orang yang tidak bersalah.

Miracle in Cell No. 7 diawali pada saat tahun 1997, Yong Goo hidup bahagia dengan putri semata wayangnya, Ye Seung yang datang ke toko untuk membeli tas ransel Sailor Moon berwarna kuning yang ternyata merupakan stock terakhir dan dibeli oleh seorang anak perempuan yang merupakan anak dari Komisaris Jendral Polisi

Yong Goo yang tidak ingin mengecewakan putri kesayangannya pun memohon dan meminta agar stock terakhir tas tersebut dapat dimiliki olehnya namun malah berakhir dengan pukulan keras yang melayang dari tangan sang Komisaris Jendral Polisi karena dianggap telah menganggu anak perempuannya.

Keesokan harinya, anak perempuan yang membeli tas Sailor Moon kuning itu tidak sengaja bertemu dengan Yong Goo di parkiran sebuah toko kelontong tempat Yong Goo bekerja. Anak perempuan itu mengatakan bahwa ia tahu tempat toko yang menjual tas Sailor Moon yang sama dan mengajak Yong Goo pergi bersama ke toko tersebut.

Namun, naas dalam perjalanan anak tersebut terpleset, jatuh, dan meninggal dunia di tempat akibat es salju yang saat itu memang tebal. Yoong Go pun dengan sigap ingin menyelamatkan nyawa anak tersebut dengan melakukan CPR namun malah dituding memperkosa dan membunuh anak tersebut, hingga akhirnya ia ditangkap.

Film ini jelas dapat menguras air mata, emosi, namun juga dapat membawa tawa penonton karena film ini juga menyelipkan komedi di dalamnya. Sehingga membuat film ini slot menyenangkan dan tidak membosankan untuk ditonton serta dapat memberikan pesan inspiratif serta gambaran tentang ketidak adilan dalam penegakan hukum.